Рубрики
Без рубрики

Malang Menimpa Remaja Asal Enrekang, Hilang di Sungai Barito pada Malam Lomba Indonesia vs Yordania

Batola Tepat saat Timnas Indonesia U-23 berhadapan dengan Yordania, Minggu (21/4/2024) malam, beberapa besar masyarakat Indonesia menyaksikan perjuangan regu nasional berlomba pada Piala Asia U-23. Lomba tersebut penentuan bagi Indonesia untuk lolos ke babak perempat final, hingga usai perlombaan Indonesia berhasil menang telak 4-1 atas Yordania.

Jutaan pasang mata orang Indonesia tak mau ketinggalan untuk menyaksikan daya regu asuhan yang sudah dibangun oleh sang pelatih, Shin Tae Yong. Baik itu menyaksikan lantas di stadion Abdullah bin Khalifa di Doha Qatar, ataupun via siaran lantas di Tanah Air.

Termasuk Muh. Fikri Khairil (18), remaja asal Belajen Barat, Desa Kambiolangi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), bersama sejumlah rekan kerjanya melowongkan untuk menyaksikan perlombaan tersebut. Peluang itu sesudah bongkar beban di Kelanis Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), kemudian kapal ditambatkan di perairan Sungai Barito alur Marabahan Batola sekitar pukul 22.15 Wita.

Fikri bersama rekannya menuju kios yang berada tak jauh dari tambatan kapal untuk rehat sekaligus menyaksikan siaran lantas perlombaan Indonesia melawan Yordania. Tapi sesudah perlombaan, rekan-rekan mencarinya dan tak diketemukan.

Menurut dari narasumber yang tak mau disebutkan, membeberkan seandainya Fikri diduga terpeleset pada titian yang dilewati untuk menuju ke kapal. Kemungkinan juga, titian tersebut licin imbas hujan lebat yang juga terjadi di beberapa wilayah di Kalsel.

Ia menyebutkan kejadian tersebut berdasarkan berita yang diterima seandainya Fikri merupakan remaja yang gemar dengan gawai miliknya. Termasuk saat di kios, Fikri cuma sibuk atau bermain dengan HP dan tak terlalu melihat jalannya perlombaan sepak bola.

Kemudian Fikri disebutkan kembali ke kapal lebih permulaan. Diduga saat pulang, Fikri terpeleset dan karam. Berakhir perlombaan, rekannya juga kembali ke kapal. Dikala di kapal, rekan kerja tak melihatnya selanjutnya dipertanyakan kepada nakhoda, dan juga tak diketahui keberadaannya.

Sekitar pukul 02.00 Wita, Senin (22/4/2024), rekan-rekan mencarinya hingga sekitar kapal, termasuk kembali ke kios. Pencarian dijalankan hingga pukul 05.00 Wita, kemudian ditemukan sepasang sendal milik Fikri di pinggir tambatan kapal.

Menurut penemuan sendal korban, pihaknya kemudian Agen Kapal TB Sakhamas 01 dan menghubungi regu pencari merupakan Polair slot depo 10k dan Basarnas Banjarmasin. Selanjutnya cara kerja pencarian dijalankan bersama dengan regu gabungan.

“Kami mendapatkan berita bahwa ada remaja diduga terjatuh di perairan sungai Barito, sesudah mendapatkan berita tersebut kami lantas merespons dengan mengirimkan regu guna melaksanakan pencarian kepada korban,” ujar Al Amrad, Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, Senin (22/04) sore.

Disebutkan, sesudah tiba di daerah kejadian atau last know position (LKP), regu lantas berkoordinasi dengan faktor SAR yang ada di lokasi dan melaksanakan cara kerja pencarian kepada korban. Pencarian dijalankan dengan pembagian dua regu, satu regu menyisir ke arah hilir sungai sejauh 500 meter dan satu menyisir ke arah hulu juga sejauh 500 meter menerapkan perahu karet.

“Pencarian hingga hari kedua, Selasa (23/4) dan membuahkan hasil, korban ditemukan dalam situasi meninggal dunia, sekitar pukul 09.00 Wita di titik koordinat 03°01′ 2.25″ S – 114° 45’9.63″ E dengan jarak ± 700 meter dari LKP, selanjutnya korban dievakuasi ke RSUD Ulin Banjarmasin menerapkan ambulans,” sebut Al Amrad.

Berakhir ditangani oleh RSUD Ulin Banjarmasin, pada korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan tak ada benturan di kepala. Disebutkan seandainya kejadian itu murni karam, adapun penyebab sebelum karam masih diduga seandainya terpeleset dan jatuh ke sungai yang saat itu sedang pasang.

Best Regards

Author Signature for Posts

Добавить комментарий

Ваш адрес email не будет опубликован.